Home » » Apakah Allah Menciptakan Kemiskinan?

Apakah Allah Menciptakan Kemiskinan?

Apakah Allah Menciptakan Kemiskinan?


Tanya Jawab Dengan Ustadz Muhammad Ayyub, Lc

SOAL

Saya tidak bosan membaca ini bagus...
Isilah titik-titik di bawah ini dan mohon dijawab dengan jujur dan cepat.

1. Allah menciptakan tertawa dan.. ??
2. Allah itu mematikan dan ... ??
3. Allah itu menciptakan laki-laki dan .. ??
4. Allah itu memberikan kekayaan dan .... ??

Bagaimana jawabanya ?

Gampang kan ?

Sebagian besar jawaban ternyata memang benar, tapi hanya untuk nomor 1, 2 dan 3 saja.
Sedang untuk jawaban Nomor 4, Ternyata mayoritas salah.

KENAPA ???

Sekarang mari kita bahas.
Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab :
1. Tertawa dan (Menangis)
2. Mematikan dan (Menghidupkan)
3. Laki laki dan (Perempuan)
Tapi bagaimana dengan no.4 ?
Apakah benar jawabannya adalah Kemiskinan..?
Nah untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:

Jawaban no 1

:ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ

"dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis."
(QS. An-Najm: 43)

Jawaban no 2

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ

"dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan."
(QS. An-Najm:44)

Jawaban no 3

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan."
(QS. An-Najm:45)

Jawaban no 4

:ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ

"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan KECUKUPAN."
(QS. An-Najm:48)

Ternyata jawaban yang no 4 kita sdh berburuk sangka kpd Allah

Sesungguhnya Allah hanya memberikan kekayaan dan kecukupan kepada hamba-hamba Nya BUKAN kemiskinan seperti yang telah kita sangkakan.

استغفرالله العظيم

Ternyata yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri.

Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang pandai bersyukur walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum BAHAGIA???
Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.

Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu merasa cukup dan selalu bersyukur dalam segala hal*.
Aamiin...



_Ustadz apakah artikel diatas bnar? Apakah bnar Allah jg menciptakan kemiskinan? Apakah ada dalilnya ustadz?_ [085232032xxx]


JAWAB 

Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan kemiskinan dan kefakiran sebagaimana Dia menciptakan kekayaan. Diantara dalil tentang itu adalah;

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah; 60).

Allah ta'la berfirman;

أَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعِيْبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا

Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusak bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera…” (QS. Al-Kahfi; 79).

Diantara ahli tafsir berkata,“Bahwasanya yang disebut dengan fakir ialah orang yang tidak punya apa-apa sedangkan ia hanya berpangku tangan dirumahnya, sedangkan miskin ialah orang yang tidak punya tetapi ia masih berusaha untuk mencukupi kehidupannya”.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman;

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

(Dan (bukankan) Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan?).

Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata,”(Maksudnya adalah), bukankah dahulu kamu (wahai Muhammad) fakir dan miskin? Lalu Allah membuatmu cukup dari apa-apa selain Allah? Sehingga Allah menggabungkan dua sifat (terpuji). (Yaitu) seorang fakir yang bersabar dan seorang kaya (berkecukupan) yang bersyukur.”[Tafsir Ibnu Katsir 8/427).

Dan masih banyak lagi ayat yang menerangkan adanya status kemiskinan dan kefakiran dalam kehidupan dunia. Belum lagi hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang itu.

☑ Lalu apa makna dari firman Allah subhanahu wa ta'ala berikut;

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى

"Dan Dia-lah yang memberikan kekayaan (aghna) dan kecukupan (aqna) ." (QS. an-Najm: 48).

_____________
✍ Imam Al Qurthubi berkata didalam tafsirnya;

قَالَ اِبْن زَيْد : أَغْنَى مَنْ شَاءَ وَأَفْقَرَ مَنْ شَاءَ ; ثُمَّ قَرَأَ " يَبْسُط الرِّزْق لِمَنْ يَشَاء مِنْ عِبَاده وَيَقْدِر لَهُ " [ سَبَأ : 39 ] وَقَرَأَ " يَقْبِض وَيَبْسُط " [ الْبَقَرَة : 245 ] وَاخْتَارَهُ الطَّبَرِيّ.

Ibnu Zaid berkata (mengenai tafsir aghna dan aqna), "Allah menjadikan seseorang menjadi kaya bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menjadikan fakir (miskin) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Kemudian Ibnu Zaid membaca firman Allah;

يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. (QS. Saba; 39).

Dan membaca firman Allah;

ُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ

"Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki)" (Al-Baqarah; 245).

Dan penafsiran inilah yang dipilih Ath Thabari." Selesai.

Al Ahfasy berkata, "Aqna bermakna afqar (miskin)."

Dengan demikian makna aqna diatas adalah bermakna miskin sebagai lawan kata dari kaya (aghna).

_________
✍ Muhammad Ath-Thahir Ibnu Asyur dalam kitabnya At Tahrir wa At Tanwir berkata;

َعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ : أَقْنَى : أَرْضَى ، أَيْ : أَرْضَى الَّذِي أَغْنَاهُ بِمَا أَعْطَاهُ ، أَيْ : أَغْنَاهُ حَتَّى أَرْضَاهُ.

Ibnu Abbas radhiyallahu ahu ia berkata; Aqna bermakna ardha (menjadikannya ridha), yakni Allah menjadikannya ridha (senang, suka) terhadap apa yang menjadikannya kaya dengan apa yang Allah karuniakan kepadanya. Dalam makna lain; Allah memberikan kekayaan padanya hingga menjadikannya ridha."

Dengan demikian makna aqna diatas bukan kebalikan dari kekayaan tetapi bentuk keridhaan atas kekayaan yang Allah berikan kepadanya.

__________
✍ Masih dalam kitab At Tahrir wa At Tanwir, Ibnu Asyur berkata;

وَعَنْ مُجَاهِدٍ وَقَتَادَةَ وَالْحَسَنِ : أَقْنَى : أَخْدَمَ ، فَيَكُونُ مُشْتَقًّا مِنَ الْقِنِّ وَهُوَ الْعَبْدُ أَوِ الْمَوْلُودُ فِي الرِّقِّ فَيَكُونُ زِيَادَةً عَلَى الْإِغْنَاءِ . وَقِيلَ : أَقْنَى : أَعْطَى الْقُنْيَةَ . وَهَذَا زِيَادَةٌ فِي الْغِنَى.

Dari Mujahid, Qatadah, dan Hasan Al Bashri; Aqna bermakna akhdam (mengkaruniakan pelayan), dengan demikian kata aqna pecahan kata dari kata al-qinni yaitu budak atau yang terlahir dalam perbudakan dengan demikian kata aqna adalah kadar lebih dari sekedar kaya. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa aqna bermaka; Allah memberikan al-qunyah (simpanan kekayaan untuk diambil manfaatnya dan bukan untuk diperdagangkan), dengan demikian aqna adalah tambahan dari kekayaan.

Dengan demikian makna aqna diatas adalah tambahan dari kekayaan. Sebagaimana yang anda ketahui bahwa istilah ghina (kaya) dalam syariat adalah kondisi dimana seseorang memiliki kecukupan dalam kesehariannya yang menghalanginya untuk meminta-minta.

Dari Sahl bin Al-Hanzhaliah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَأَلَ وَعِنْدَهُ مَا يُغْنِيهِ فَإِنَّمَا يَسْتَكْثِرُ مِنْ النَّارِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْغِنَى الَّذِي لَا تَنْبَغِي مَعَهُ الْمَسْأَلَةُ قَالَ قَدْرُ مَا يُغَدِّيهِ وَيُعَشِّيهِ

“Barangsiapa meminta-minta, padahal ia masih mempunyai kekayaan yang mencukupinya, maka ia hanyalah memperbanyak api neraka.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapakah kekayaan yang mencukupi dari meminta-minta?”Beliau menjawab: “Sekedar uang (atau makanan) untuk sarapan pagi dan makan sore baginya.”(HR. Abu Dawud: 1388 dan Ahmad: 16967. Di-shahih-kan oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud: 1441).

Sedang diatas dari ghina (kaya) adalah al-Iqna (aqna). Yakni seseorang memiliki simpanan yang lebih dari cukup, dimana ia memiliki beberapa kendaraan, rumah sewaan, sawah, dan lain sebagainya dimana dengan kekayaan ini ia tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain bahkan sebaliknya ialah yang memberikan bantuan.

☑ Kesimpulan;

Dari uraian diatas maka kata aqna memiliki beberapa pengertian;

Bermakna fakir atau miskin dan inilah pendapat yang dipilih oleh Ath-Thabari.

Bermakna menjadikannya ridha, yakni Allah menjadikan seseorang ridha dengan kekayaan yang Allah berikan kepadanya, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas.

Bermakna kemampuan lebih dari sekedar kaya. Dan ini adalah pendapat yang diunggulkan oleh Ibnu Katsir, beliau berkata;

( وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى ) أَيْ : مَلَّكَ عِبَادَهُ الْمَالَ ، وَجَعَلَهُ لَهُمْ قُنْيَةً مُقِيمًا عِنْدَهُمْ ، لَا يَحْتَاجُونَ إِلَى بَيْعِهِ ، فَهَذَا تَمَامُ النِّعْمَةِ عَلَيْهم.

Firman Allah; (Artinya): Dan Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." Yakni Dia memilikkan kepada hamba-hamba-Nya harta benda, dan menjadikannya sebagai simpanan (modal) yang ada disisi mereka tanpa ada kebutuhan untuk memperjualbelikannya; dan ini merupakan kelengkapan dari nikmat Allah yang diberikan kepada mereka." Selesai.

Jika penafsiran diatas telah jelas bagi anda maka anda bisa menilai kekuatan artikel yang anda kirim diatas. Apakah artikel tersebut hanya bersandar pada pengolahan dan pendalam kata "kecukupan" atau bersandar pada tafsir yang kami sebutkan diatas.

Demikian.
Thanks for reading Apakah Allah Menciptakan Kemiskinan?

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Post a Comment